Wedding Suit

Lagi-lagi inspirasi datang disaat yang salah, ada 3 tugas menanti.. ckckck..
Niatnya mau bikin ficlet, yang pendek dan hanya satu adegan, eh molor deh kemana2, kkkk.

=*=*=*=*=

“Hei Ji..” Panggil Shinbi lirih, ditariknya kedua lututnya lalu ia peluk dan menaruh kepalanya disitu.

“Hmmm..?” Jiyong yang duduk selonjor disampingnya menjawab singkat tanpa menoleh dari hamparan pantai berkilau didepannya, sesekali ujung jempol kakinya memainkan pasir putih.

Sunyi, Shinbi tak meneruskan perkataannya lagi, sejenak ia menimbang-nimbang keputusannya untuk mengungkap perasaannya yang sudah sangat lama terpendam. Jiyong yang meskipun terlihat tak peduli, menoleh ke arah Shinbi, menunggu Shinbi untuk meneruskan.

“Kau..” lagi-lagi Shinbi berhenti, membuat Jiyong semakin penasaran, “Kau pasti bahagia..” Shinbi mengutuk dirinya sendiri karena tak lagi jadi mengungkapkan apa yang ia rasa,setengah mati ia tahan air mata yang sudah sejak tadi menumpuk dipelupuk matanya.

Jiyong tersenyum lebar, senyum khasnya yang membuat hati Shinbi serasa berdesir, “Siapa yang tidak?” Betul, memang tidak aka nada pria normal yang tidak bahagia mendapatkan Yoona, gadis nyaris sempurna dari keluarga Im itu sebagai tunangannya, calon istri lebih tepatnya, Jiyong kembali tersenyum membayangkan sosok manis Yoona dan segala kesempurnaannya. “Oh..” respon singkat Shinbi, berusaha agar suaranya tak terdengar bergetar.

“Ji..” panggilnya lagi, kali ini Jiyong menoleh, melipat kakinya bersila dan menaruh kedua sikunya dimasing-masing lututnya untuk menopang dagunya dan memandang Shinbi yang masih melepaskan pandangannya kearah ombak yang berkejaran riang dan matahari yang mulai memrah diujung horizon.

“Sorry..” lanjut Shinbi yang membuat alis Jiyong bertaut, dicarinya ekspresi jahil dari wajah Shinbi yang memerah tertimpa sinar matahari terbenam yang keemasan memancar, membuat wajah Shinbi terlihat lebih damai.

“Untuk?” tanya jiyong akhirnya, setelah tak menemukan raut canda dari wajah Shinbi, dan menemukan keseriusannya.

Untuk merasakan apa yang seharusnya tak kurasakan Ji, namun bukan itu yang terucap dari bibir Shinbi yang mulai bergetar, perlahan air matanya menetes, menghianati teriakan otaknya yang masih setia menahan emosi.

Jiyong terkesiap, tanpa sadar ia membawa tangannya menuju pipi Shinbi dan langsung mengusap air mata Shinbi, Shinbi menoleh, menghidari sentuhan Jiyong yang justru makin memperdalam luka batinnya. Dengan sigap ia hapus sendiri air matanya hingga kering dan menoleh kembali kearah Jiyong sambil memaksakan senyuman lebar.

“Congratulation Bro!!” Jiyong hampir meloncat melihat perubahan emosi Shinbi yang begitu cepat, belum sembuh dari kagetnya, Shinbi menambah keterkejutannya dengan memeluk Jiyong tiba-tiba, membenamkan wajahnya didada Jiyong, meskipun posisi mereka bukanlah posisi yang nyaman untuk berpelukan, Jiyong merasa amat.. sempurna. Diatas pasir putih, didepan matahari yang terbenam, dan didalam pelukan Shinbi. Segera Jiyong kalungkan kedua tangannya, menyambut tubuh Shinbi yang mulai bergetar oleh udara dingin, atau tangisnya yang telah pecah.

“Be happy, Ji. Be Happy..” kata Shinbi ditengah isaknya, Jiyong hanya mengangguk meskipun bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi, tak sadar ia mengecup ubun-ubun Shinbi, menghisap wangi rambut Shinbi yang tak berubah selama hampir dua decade mereka berteman.

Shinbi melepas pelukannya, menghapus air mata dan ingusnya, lalu kembali tersenyum lebar, namun palsu. “Jangan lupa mengabariku kalau aku sudah ada calon keponakan..” candanya getir.

Jiyong tersenyum bingung, “Kau mungkin akan tahu lebih dulu, babo..” lalu menyentil ringan dahi Shinbi. Sekali lagi Shinbi tersenyum palsu. “Ya, jika Yoona mengabariku lebih dulu..” lalu ia melepaskan tawa kecil, entah mengapa hatinya seperti tersayat mengucapkan nama gadis yang akan segera memiliki cinta pertama yang tak pernah ia ungkapkan.

Jiyong ikut tertawa bersamanya, lalu berdiri dan mengulurkan tangannya, “Ayo, sudah semakin gelap disini.. nanti kau masuk angin..” Shinbi meraih tangannya dan berdiri, lalu Jiyong merangkulkan jaketnya ketubuh Shinbi, “aku masih membutuhkanmu untuk menjadi best lady untuk Yoona..” ujarnya setengah bercanda lalu berjalan mendahului Shinbi, tanpa sadar bahwa apa yang barusan dikatakannya seperti menabur garam diatas luka Shinbi, namun Shinbi hanya mengulas senyum palsunya sambil menyusul Jiyong.

“Well,sorry for that one too..” bisiknya tak sampai terdengar Jiyong.

=*=*=*=

“Hi, Ji..” sapa Youngbae lalu melakukan high-five seperti biasa.

“Yo, brah!!” sapa Jiyong kembali, lalu mematut dirinya didepan cermin, mengamati tuxedo hitamnya yang akan ia gunakan diupacara pernikahannya kurang dari 48 jam kedepan.

“Masih kau patut saja tuxedo itu?” tanya Youngbae heran, ia tahu sahabatnya itu adalah seorang yang perfectionis, tapi pernikahannya sudah didepan mata, mau apa lagi dia selain bersantai dan menyiapkan mentalnya? Mencari benang yang tak sempurna terpotong mungkin.

Jiyong hanya melirik sahabatnya, tak bergeming dari depan cermin, “Diam kau.. segalanya harus sempurna..” jawabnya, sejenak perasaan itu datang kembali, perasaan mengganjal seolah ada suatu yang salah dengan pernikahannya, namun segera ia tepis, Yoona adalah gadis yang ia cintai, atau yang ia pikir ia cintai.

Youngbae hanya menggelengkan kepalanya, “Talkin about perfectionist.. and fashion leader..” lalu tertawa pelan sambil membaringkan badannya yang penat ke ranjang Jiyong, ranjang yang sebentar lagi akan Jiyong tinggalkan.

Jiyong menghela nafas, lalu menatap Youngbae yang hanya berbaring dan memutar cincinnya sambil memakukan tatapannya kearah langit-langit, melalui cerminnya “Entahlah Bae, sepertinya ada yang kurang serasi dengan tuxedo ini..” keluh Jiyong jujur.

Youngbae lalu bangkit, merasa tertarik dengan masalah Jiyong, “Apanya?”

“Entahlah” Jiyong menjawab singkat sambil mengendikkan bahunya, “Kau memilih tuxedo itu terpisah dengan gaun pengantin Yoona ssi atau bagaimana??” Youngbae mencecar pertanyaan.

“Kami memilihnya bersama kok, hanya saja.. seperti ada yang kurang, ada yang salah.. entahlah, akupun tak mengerti..”

“Mungkin..” Jiyong menoleh, menanti jawaban Youngbae, Youngbae menimbang sebentar, “Mungkin hanya perasaanmu saja Ji..” tutup Youngbae sambil beranjak dari ranjang Jiyong dan keluar kamar.

Atau mungkin pendampingmu yang kurang tepat, pikir Youngbae melemparkan pandagan terakhirnya kearah Jiyong sebelum menutup pintu.

=*=*=*=*=

“Hi, Bae..” Jiyong melempar pandangan kearah Youngbae yang baru saja masuk keruangan mempelai pria sambil terus memijit-mijit tombol-tombol dihandphonenya. “Kau bisa menghubunginya??”

“Siapa?” tanya Youngbae heran sambil membetulkan dasi kupu-kupunya didepan cermin.

“Shinbi..” Youngbae hanya mematung, tak tahu harus menjawab apa.

“Mempelai pria, ini saatnya keluar..” panggil Daesung, wedding organizer pernikahan Jiyong, dengan cemas Jiyong mengangguk, mana mungkin Shinbi melewatkan hari terpenting sahabatnya, pasti terjadi sesuatu dengannya.

Memahami pikiran Jiyong yang kalut, Youngbae menghampirinya dan menepuk pundaknya dua kali, “Santai saja, bro.. everything is fine..” lalu melenggang pergi.

“No, bae..” Youngbae menghentikan langkahnya, “Shinbi tak pernah begini, kau tau..”

“She’s fine..” potong Youngbae cepat, “Fokus saja kepernikahanmu..”

=*=*=*=

“Hei, Bae..” Youngbae mengerutkan alisnya mendengar suara Shinbi di handphonenya.

“Bi..” Youngbae bisa mendengar Shinbi menahan ketawanya mendengar nada khawatir sekaligus heran dalam suaranya.

“Aku sudah dibandara..” beritahu Shinbi tanpa basa-basi, “Jangan lupa sampaikan ucapan selamatku pada Jiyong ya..”

“Aku tak lupa, kau tenang saja..” lagi-lagi Shinbi tertawa kecil.

“Aigoo, kau pikir aku tak tau, kalau kau sekarang sedang keluyuran mencari mangsa?”mereka berdua tertawa bersama, “I’ve known you like forever, Bae..”

“Aku juga, dan aku juga tahu kau sedang melarikan diri..” tiba-tiba suasana menjadi serius, tak lagi terdengan tawa kecil Shibi.

“Kita sudah bicarakan ini Bae..” tukasnya cepat, Youngbae hanya menghela nafas.

“Baiklah.. kau.. jaga diri disana..” Shinbi tersenyum, dibenaknya terbayang wajah serius Youngbae.

“Kau juga.. love you bro! klik.”

Youngbae menghela nafas lebih dalam, jika saja kata-kata itu betulan ditujukan untuknya. Jiyong pria yang sangat beruntung, ada dua gadis yang sama-sama mencintainya, Shinbi dan Yoona. Meskipun Yoona lebih beruntung karena mendapatkan Jiyong lewat perjodohan antara orang tua mereka, dan Shinbi yang tak sempat menyatakan perasaannya, melarikan diri ke Jepang untuk menyembuhkan luka dihatinya, jika saja ia Jiyong, Youngbae akan memilih Shinbi, gadis yang selalu ada disampingnya.

“Dong Youngbae ssi??” panggil Daesung, “Eng, anda yang akan menyampaikan pidato singkat sebelum pemberkatankan?”

“Ah, iya..” Youngbae mengangguk pelan, “Kalau begitu sebelah sini, giliran anda sebentar lagi..” lanjut Daesung.

=*=*=*=

“Ehm.. seperti ini ya pernikahan?” statement pertama Youngbae disambut tawa tamu upacara pernikahan Jiyong, sambil membetulkan letak mike yang sedikit ketinggian Youngbae meneruskan pidato singkatnya, “Pria yang tak lebih tampan dibandingku yang berdiri disebelah Yoona ssi disana adalah sahabatku selama hampir dua decade, entah apa jadinya ia tanpa aku dan Shinbi..” tamu kembali tertawa, “Baebi Ji, Baby G, begitu orang tua kami dulu menyebut kami, jika ada mobil beroda tiga, mungkin benda itu adalah analogi terbaik untuk menggambarkan kami bertiga, hahaha” kali ini Yongbae yang tertawa kecil, “Oh.. sudahlah, aku memang tak bisa berbicara serius” Youngbae menarik nafas panjang, meyakinkan diri untuk melakukan usaha terakhir untuk menyampaikan cinta takbersyarat Shinbi pada Jiyong, “Dan ini adalah kado pernikahan yang aku dan Shinbi buat untuk Jiyong, meskipun aku agak mengubahnya karena Shinbi yang seharusnya menyanyi tak dapat hadir, kalau aku tak mengubahnya, rasanya ada yang salah..” dari ujung matanya, Youngbae bisa melihat Jiyong bergerak tak nyaman.

Youngbae berjalan kearah pianonya, lalu mulai memainkan nada indah ciptaan Shinbi.

You would argue with him
Then you would burst in tears.
Sometimes you would struggle,
Then I pray that you would leave his side
My heart ache silently
But your smile brightens my day.
I conceal and hide my feelings
Cuz I'm scared that it might affect the way you see me
So I hold my breath
Then I bite my lips
And pray that you would leave his side.

Baby, please don’t hold those hands
Cuz you should be my lady.
Please look at me, I’ve been waiting for a long time.

Once the music ends, you’ll be promising him an eternity.
I prayed and and hoped that this day would never come.
The wedding dress you once wore.
The wedding dress you once wore.
The wedding dress you once wore.

My untouched heart
And my hatred towards you.
I even wished misfortune upon you
But now I have no tears left to dry.
And I’m talking to myself as if this is an old habit.
Every night, I looked at myself
and wondered if I already knew how this would ended.
Then I close my eyes.
Then I dream an endless dream.
Then I pray that you would leave his side.

Baby, please don’t hold those hands
Cuz you should be my lady.
Please look at me, I’ve been waiting for a long time.

Once the music ends, you’ll be promising him an eternity.
I prayed and and hoped that this day would never come.
The wedding dress you once wore.
The wedding dress you once wore.
The wedding dress you once wore.

By any means, be happy with him,
So I can move on.
Please erase all of those pitiful memories of me.
Although not for long, I tried my best but no oh.

I’ve been living in my little world of assumption
And yet, you’re smiling brightly at me.


Tepuk tangan riuh menyambut Youngbae yang tersenyum kalem, lalu melihat tepat kearah Jiyong, berdoa semoga pesannya dapat ia terima, Jiyong yang tertegun hanya menelan ludahnya dengan sulit dan menatap Youngbae penuh tanya, Yoona menyenggolnya untuk member kode agar ikut bertepuk tangan, Jiyong mengangguk kearahnya dan bertepuk tangan getir.

=*=*=*=*=
readers yang cantik2, kalian maunya gimana?? apakah Jiyong tetap nikah?? dum dum dum dum dum.. hanya akan dilanjutkan jika ada yang membaca~~. Cukup tinggalkan "baca" di sudut komen koo.. kkkk (sorry for bein a demanding writer, can't help it!). okeh, segitu duluh! pamiiiit..

Your curly writer,
Amel
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

2 Response to "Wedding Suit"

  1. ezy Says:
    December 9, 2009 at 1:40 AM

    baca.....

    hoho
    lanjut gak ya?
    kayaknya mendigan ji lanjut aja nikahnya ma yoona
    trus young bae nyusul shinbi en katakan cinta ma dytrus mereka balik ke koreatrus ji cemburu krn shinbi ma young bae
    hoho
    seru tuh

  2. marsha Says:
    January 17, 2011 at 10:19 PM

    wow..keren mel~ hehe..gatau kenapa tapi berharap bae jadi sama yoona ^^

Post a Comment

abis baca kudu komen! kkkk ^^.
paling ga bilang "baca" biar Amel tau kalo tulisannya ada yg baca, thx <3