Damai yang ia cari
Banting pintu lalu meraih segala tangan terjangkau dan hantamkan ke pintu. Teriakan amarah kedua manusia dicintai memekak telinga, menggeram dia dalam nestapa, satu dua jalur terbentuk dari mata, mengalir deras memecah duka.
Bersalahkan ia? Bertanya dalam nafas tersenggal, dia terduduk mengisak. Sayang pada bundanya tersisa, sayang pada ayahnya tertinggal. Untuk apa ada keluarga? Menyayat hati ia menimbang, makin tersenggal nafasnya, ingin ia hilangkan satu persatu.
Benci ia pada mereka, mengaku sayang tak terkira, menyuruhnya berjalan dalam titian, berbeloklah kekiri maka ayah menyayangimu, berbeloklah kekanan maka bunda membelaimu.
Deras aliran dari mata tak tersudah, ingin damai ia rasa, dua tiga kali ia tertawa, mengambil damai itu keputusannya. Tiada ia maka sunyilah, tiada ia maka damailah. Tertawa menangis ia memutuskan, menahan perih ia iriskan.
Satu dua tetes terjatuh, menodai hamparan marmer dingin putih dikakinya. Segera tetesan membentuk kubangan, hitungan tiga ia sempoyongan lalu jatuh ia dalam tenang.
Tersenyum, ia lambaikan pergelangan teririsnya, damai kemana ia menuju, samar, ia dengar kedua manusia itu menangis memohon maaf, meminta ia untuk kembali. Namun damai sudah ia cari, damailah kemana ia pergi.
=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
hello readers! Ini post pertama gw yang tidak menyangkut k-pop sama sekali, entah kenapa setelah gw pikir otak akademis gw harus digunakan kembali setelah selama ini membusuk dipojokan kepala, otak kreatif gw dengan congkaknya meragukan mesin2 otak akademik yang memang sudah renta itu dan tiba2 berdiri berlari memberi ide2 yang kalau tak ditulis bisa mengganggu kehidupan, *ngerasa agak aneh ga sih cara penulisan gw kali ini?? nasib jadi penulis moody, maap yeeehh*. Anyway, adakah yang mengerti flashfic yang gw tulis ini sebenarnya menceritakan apa?? Mari dibaca dan di komen yah..
Your curly writer,
Amel
December 9, 2009 at 10:48 PM
ehm, sebelumnya, mw ngingetinkayaknya ada yg bilang mw hiatus sebulan deh
ternyata tiap hari upload cerita baru.
lol
eniwei, aq ngerti maksudnya
anaknya bunuh diri kan?
ortunya cerai?
ckck...
gaya bahasamu nak, tinggi sekali
hoho
tp enak bacanya
sangat sastra
*tiba2 sok ngerti sastra gitu gw.lol*
lanjjuuttt!!!
December 10, 2009 at 2:42 AM
udah slese ini onn..namanya juga flash fic..
iya nih, padahal udah pamitan gitu, taunya..LOL.
apadaya tiap ngadep leptop, tangan gatel buat nulis, sindrom penulis baru keknya..kkkk
abis baca dee writing tips di twitternya mba dee lestari, salah satunya ttg target tulisan perhari..
q mau nargetin tiap hari produktif, entah dengan oneshot, twoshot, flasfic, ficlet, ato drabble..kkkk
December 11, 2009 at 7:45 AM
wah, keren
kamu mulai memotivasi diri sendiri
aq sih nunggu mood ajaabis suka gk punya ide juga
oya, maksudq lanjut, ya lanjut nulis lagi.hehe
dah jadi kebiasaan kalo malem lg suntuk ngunjungin blog ini
ternyata aq lebih suke baca dibandingin nulis
hoho
tp tenang, aq akan berusaha nulis
hwaiting!